Sabtu, 27 Oktober 2012

7 Tahun

 
7 tahun sudah warga Blok H Vila Mutiara Gading 3 bermukim di perumahan ini. Perumahan asal bernama Taman Kebalen Indah diakuisisi oleh pengembang baru ISPI berubah menjadi Vila Mutiara Garing 3, sebagang bagian pengembangan perumahan VMG di pinggir Jakarta Timur dan VMG 2 di Tambun Utara. Wilayah yang sebelumnya sepi, jalan rusak berlubang, dan banjir kini berubah menjadi wilayah ramai dikelilingi oleh pusat perbelanjaan GIANT, NAGA, dan SUPERINDO. Akan bertambah ramai dan macet lagi dengan adanya rencana Carrefour di Prima Regency dan perluasan Summarecon.

Masih teringat ketika pertama kali menengok rumah yang baru dibeli tahun 2005, harus melewati jalanan yang berlubang sepanjang Jl.Perjuangan yang mulai Stasiun Bekasi sampai simpang 45 dekat Giant Wisma Asri belum lagi ke arah Babelan. Harapan kenyamanan muncul ketika memasuki jalan masuk perumahan yang memiliki jalan yang baik dan masih mulus. Perjuangan melewati jalanan yang buruk berakhir setelah dilakukan pengecoran jalan di Wilayah Bekasi baik Kota maupun Kabupaten mulai tahun 2007. Rumah ke Stasiun Bekasi sudah bisa ditempuh 15 menit menggunakan motor.

Pengembangan perumahan di wilayah ini, khususnya Babelan, bertambah luas dan banyak. Kini sudah ada Taman Kota, Vila Gading Harapan dan lain-lain. Hal positif yang bisa diambil adalah semakin mudah dan bervariatifnya mencari kuliner dan kebutuhan sehari-hari, kemudahan akses transportasi, perbankan, dan  sarana olah raga, serta meningkatkan keamanan berkatifitas. Hal negatif yang dirasakan adalah seringnya crouwded (macet parah hampir tidak berberak dan bahkan tidak bergerak sama sekali) di akses jalan simpang 45 dan gesekan antar warga secara horizontal.

Kemudahan dan kesulitan yang dihadapi masyarakat dan lingkungannya berjalan beriringan bisa jadi karena cepatnya laju pertumbuhan tingkat hunian baru yang tidak diiringi dengan realisasi pengembangan sarana prasarana utama dan pendukung oleh pemerintah terutama yang sudah dituangkan dalam Master Plan Pembangunan atau Tata Ruang Wilayah. Sebagai contoh, jalan poros utama seharusnya sudah ada dan siap antara Aqua menuju Tambun dan Cikarang (jl. Kaliabang) dengan lebar badan jalan 18 meter. Kenyataannya baru sampai pengecoran dan perbaikan jalan saja, bahkan jalan setelah jembatan Kali Bekasi tidak ada diganti menjadi jalan masuk menuju VMG2 (dulu gerbang Alamanda). 

Model perencanaan pemerintah yang telah disiapkan beberapa tahun yang lalu sudah memperkirakan terjadinya lonjakan jumlah pemukiman dan penghuninya di wilayah ini, namun sayang realisasi pembangunan kerap lebih lamban dan bahkan cenderung tergerus oleh kepentingan tertentu semata atau dikarenakan ketidakmampuan pemerintah daerah yang sudah diberikan otonomi pembangunan menyiapkan pendanaan karena rendahnya pendapatan daerah. Solusi parsial yang bersifat sementara kerap menjadi pilihan utama dalam penyediaan sarana sosial. 

Namun demikian, apapun upaya pemerintah yang telah dilakukan terkadang memang menjadi dilema. Di saat jalan di depan Giant Wisma Asri rusak, jalan macet karena melambat dan berkubang air bila hujan, dimana peran pemerintah adalah pertanyaan sebagian besar orang yang melewatinya. Padahal pemerintah daerah juga tidak mungkin serta merta melakukan pengerasan dan perbaikan jalan tanpa melalui tender yang seharusnya transparan, terbuka dan melalui pendokumenan/pengadministrasian yang baik dan membutuhkan waktu. Apabila bertanya, kenapa pihak tidak supermarket yang memperbaiki jalan? pasti jawabannya adalah pihak tersebut telah membayar pajak dan retribusi bagi pemerintah yang salah satunya adalah memperbaiki jalan di depannya. Akhirnya jalan tersebut sudah diperbaiki juga, dicor mulus sekali, tapi sayang pengendara harus berhati-hati karena ancaman ada di samping jalan karena ketiadaan marka jalan dan sulitnya oleh yang akan melintas karena ketiadaaan trotoar. Mudah-mudah2an secepatnya masalah ini bisa teratasi, sehingga warga dari VMG 3 khususnya RW 18 yang akan bepergian ke arah Bekasi Kota tidak perlu lagi bermacet ria, atau mencari jalan tikus agar terhindar dari kemacetan. Wassalam..

1 komentar: